Payakumbuh, Sumatera Barat — Sebuah langkah strategis diambil oleh Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Payakumbuh dalam membangun karakter generasi muda. Melalui program edukatif bertajuk “Jaksa Masuk Sekolah (JMS)”, kedua institusi ini bersinergi untuk memberikan pemahaman hukum kepada para pelajar sejak dini.
Program yang digelar di sejumlah SMP dan SMA di Kota Payakumbuh ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai hukum, keadilan, dan anti-korupsi kepada siswa, serta membekali mereka dengan pengetahuan seputar hak dan kewajiban sebagai warga negara.
“Ini adalah bentuk nyata pencegahan sejak dini. Kami ingin anak-anak kita memahami hukum bukan hanya saat melanggar, tapi sejak duduk di bangku sekolah,” ujar Kepala Kejari Payakumbuh, Ardiansyah, dalam kegiatan pembukaan program di SMP Negeri 4 Payakumbuh, Selasa (29/7/2025).
Materi Hukum Didesain Ramah Pelajar
Materi yang diberikan dalam program JMS ini meliputi pengenalan sistem peradilan pidana. Para jaksa tampil sebagai pemateri dengan pendekatan yang komunikatif dan edukatif.
Hal ini bertujuan agar pelajar dapat memahami proses hukum secara lebih konkret dan menyenangkan.
“Kami tidak hanya ceramah, tapi melibatkan siswa untuk berpikir kritis dan memahami proses hukum secara nyata,” tambah Ardiansyah.

Baca juga: Bahaya Mengintai di Jalan Bypass Ngalau Payakumbuh, Lubang Menganga Dibiarkan Terbuka
Pemko Payakumbuh Apresiasi Program Edukasi Hukum
Wali Kota Payakumbuh melalui Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan apresiasinya atas komitmen Kejari dalam membina pelajar melalui pendekatan humanis.
“Edukasi hukum bukan hanya tugas aparat penegak hukum. Kami percaya, pendidikan karakter yang kuat dimulai dari sekolah,” ujar Kadisdik Payakumbuh, Syafrizal.
Respons Positif dari Guru dan Siswa untuk Kejari
“Saya jadi tahu apa saja yang termasuk pelanggaran dan kenapa kita harus patuh hukum. Ternyata hukum itu bukan menakutkan, tapi penting untuk kebaikan semua,” kata Rahma, siswi kelas IX yang ikut kegiatan.
Para guru berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak sekolah di Payakumbuh. Mereka menilai, pendekatan ini bisa menjadi benteng awal untuk mencegah kenakalan remaja dan tindak kriminal di usia muda.