Laporan Payakumbuh – Suasana haru dan bangga menyelimuti Kota Payakumbuh ketika Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, turut hadir menyambut kedatangan para prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–Papua Nugini dari Batalyon Infanteri (Yonif) 131/Braja Sakti yang telah menyelesaikan tugas pengabdian mereka di wilayah perbatasan.
Upacara penyambutan berlangsung khidmat di Markas Yonif 131/Braja Sakti, Senin (16/10), dihadiri jajaran Forkopimda, perwakilan TNI–Polri, serta keluarga besar prajurit yang sejak pagi sudah memadati area markas dengan penuh antusias.
Pengabdian Panjang di Perbatasan
Sebanyak 450 prajurit Yonif 131/Braja Sakti telah menjalankan tugas selama hampir 12 bulan di perbatasan Republik Indonesia–Papua Nugini, tepatnya di wilayah Papua bagian utara. Mereka bertugas menjaga kedaulatan negara, menegakkan hukum di kawasan perbatasan, serta membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Komandan Yonif 131/Braja Sakti, Letkol Inf Roni Faslah, menyampaikan bahwa selama bertugas di perbatasan, para prajurit tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga berperan aktif dalam membantu masyarakat setempat.
“Selain pengamanan, kami juga melaksanakan kegiatan teritorial seperti pelayanan kesehatan gratis, membantu pembangunan rumah warga, serta memberikan edukasi kepada anak-anak di perbatasan,” ungkap Letkol Roni.
Ia menambahkan, meski medan tugas di Papua dikenal berat dan penuh tantangan, seluruh prajurit dapat menjalankan misi dengan baik, penuh tanggung jawab, dan kembali ke daerah asal dalam keadaan lengkap dan aman.
Sambutan Hangat dari Wali Kota Payakumbuh
Dalam sambutannya, Wali Kota Riza Falepi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian para prajurit Yonif 131/Braja Sakti yang telah membawa nama baik daerah serta menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh mengucapkan selamat datang kembali di tanah kelahiran. Kami bangga dengan dedikasi dan semangat juang seluruh prajurit yang telah menjaga kedaulatan bangsa di perbatasan,” ujar Riza Falepi.
Ia juga menekankan pentingnya peran TNI dalam menjaga keutuhan NKRI, terutama di wilayah perbatasan yang rawan penyusupan dan kegiatan ilegal lintas negara.
“Tanpa pengabdian prajurit seperti kalian, batas negeri kita tidak akan seaman sekarang. Kalian adalah benteng terdepan bangsa,” tambahnya disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Baca juga: Pemko Payakumbuh Terima Bantuan Rp25 Juta dari BSI untuk Pemulihan Pasar Pascakebakaran
Disambut Haru oleh Keluarga
Momen paling mengharukan terjadi saat para prajurit bertemu kembali dengan keluarga mereka. Tangis bahagia tak terbendung ketika anak-anak berlari memeluk ayah mereka yang baru saja pulang dari medan tugas.
“Saya sangat bersyukur suami saya pulang dengan selamat. Selama di Papua, kami hanya bisa berkomunikasi sesekali lewat telepon. Hari ini rasanya luar biasa,” tutur Dewi (30), istri salah satu prajurit.
Suasana semakin meriah ketika iringan drum band dan yel-yel kebanggaan Yonif 131 menggema di area markas, menandai kembalinya para prajurit pahlawan daerah itu.
Evaluasi dan Penghargaan untuk Prajurit
Usai acara penyambutan, dilaksanakan pula apel evaluasi tugas operasi yang dipimpin langsung oleh Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Dedi Nurhadiman. Dalam arahannya, ia memberikan penghargaan kepada seluruh personel Yonif 131 atas keberhasilan melaksanakan tugas tanpa pelanggaran dan dengan hasil yang membanggakan.
“Prajurit Yonif 131 telah menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi. Kalian bukan hanya menjaga batas negara, tapi juga menjadi sahabat bagi masyarakat di Papua,” ujar Brigjen Dedi.
Ia menegaskan, pengalaman bertugas di wilayah perbatasan harus menjadi pelajaran berharga bagi setiap prajurit untuk terus meningkatkan kemampuan dan kedisiplinan.
TNI dan Masyarakat, Satu Hati Jaga NKRI
Kegiatan penyambutan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Wali Kota Riza Falepi berharap semangat kebersamaan yang ditunjukkan para prajurit selama bertugas dapat terus dijaga di daerah.
“Semangat gotong royong dan kedisiplinan prajurit TNI adalah teladan bagi masyarakat Payakumbuh. Mari kita rawat nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan pengabdian TNI di seluruh wilayah Indonesia. Para prajurit kemudian berbaris rapi sebelum akhirnya diperbolehkan berkumpul bersama keluarga mereka yang telah lama menunggu.
Simbol Pengabdian Tanpa Batas
Kepulangan prajurit Yonif 131/Braja Sakti disambut bukan hanya dengan rasa bangga, tetapi juga rasa syukur dan hormat. Mereka menjadi simbol nyata dari pengabdian tanpa batas — prajurit yang rela jauh dari keluarga demi menjaga kedamaian dan kedaulatan negara.





