, , ,

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II

oleh -60 Dilihat

Laporan Payakumbuh – Kota Payakumbuh mencatat sejarah baru dalam dunia olahraga pacuan kuda nasional. Untuk kedua kalinya, kota ini sukses menjadi tuan rumah Indonesia’s Horse Racing Cup II, sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan para joki dan kuda terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Zulmaeta, penyelenggaraan tahun ini berjalan lebih meriah, tertib, dan mendatangkan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.

Ribuan Penonton Padati Arena

Arena pacuan kuda Talago Bungsu menjadi saksi antusiasme masyarakat. Ribuan penonton dari Payakumbuh, daerah tetangga, hingga luar provinsi, tumpah ruah memenuhi tribun sejak pagi. Suasana semakin semarak dengan penampilan atraksi seni budaya Minangkabau yang ditampilkan sebelum perlombaan dimulai.

“Luar biasa, tahun ini jauh lebih ramai dari sebelumnya. Bahkan banyak tamu datang dari Jakarta, Jawa, dan Sulawesi khusus menyaksikan ajang bergengsi ini,” ujar salah seorang penonton, Hendri, warga setempat.

Wako Zulmaeta: Ajang Olahraga dan Promosi Daerah

Dalam sambutannya, Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta menyampaikan kebanggaan dan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan event tersebut.

“Indonesia’s Horse Racing Cup bukan hanya tentang olahraga pacuan kuda, tapi juga ajang promosi daerah. Payakumbuh ingin dikenal sebagai pusat pacuan kuda sekaligus kota yang ramah investasi dan wisata,” ujarnya penuh semangat.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga sejalan dengan visi Payakumbuh untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata berbasis budaya.

Indonesia’s Horse Racing Cup
Indonesia’s Horse Racing Cup

Baca juga: Mardion Fernandes, Pacu Kuda Nasional di Payakumbuh Sukses Genjot Perekonomian Kota

Perebutkan Piala Bergengsi

Indonesia’s Horse Racing Cup II memperlombakan sejumlah kelas, mulai dari pacuan kuda jarak pendek hingga menengah. Para joki dari berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi, ikut ambil bagian dalam perebutan piala bergengsi ini.

Ketua Panitia, Irwan Jaya, mengatakan kompetisi berlangsung ketat dan menegangkan. “Para peserta menunjukkan performa terbaik mereka. Ini bukan hanya perlombaan, tetapi ajang pembuktian kualitas kuda dan keterampilan joki,” katanya.

Dampak Ekonomi untuk Masyarakat

Selain menghadirkan hiburan, gelaran ini juga membawa dampak ekonomi yang terasa langsung bagi masyarakat Payakumbuh. Ratusan pedagang kuliner, penyedia jasa transportasi, hingga pelaku UMKM kebanjiran rezeki dari ribuan pengunjung yang datang.

Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata, perputaran ekonomi selama acara berlangsung mencapai miliaran rupiah. Hotel, homestay, dan penginapan di Payakumbuh dilaporkan penuh, bahkan sebagian pengunjung harus menginap di kota tetangga.

Harapan Jadi Agenda Nasional

Melihat kesuksesan penyelenggaraan tahun ini, Pemerintah Kota Payakumbuh bersama Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) mendorong agar Indonesia’s Horse Racing Cup masuk dalam agenda resmi nasional.

“Event ini punya potensi besar, bukan hanya untuk olahraga, tapi juga membangkitkan pariwisata dan ekonomi. Kami berharap ke depan bisa mendapat dukungan lebih dari pemerintah pusat,” ungkap Zulmaeta.

Sejarah Baru untuk Payakumbuh

Dengan suksesnya penyelenggaraan Indonesia’s Horse Racing Cup II, Payakumbuh semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu pusat pacuan kuda terbesar di Indonesia. Sejarah baru ini menjadi bukti bahwa olahraga tradisi dapat berkembang modern tanpa kehilangan akar budaya.

“Ini adalah kebanggaan bagi seluruh warga Payakumbuh. Semoga tahun-tahun berikutnya, kota kita bisa kembali dipercaya menjadi tuan rumah,” tutup Zulmaeta.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.